Rabu, 19 November 2008

Pemkot Anggarkan Rp. 2.5 Miliar Lebih

Untuk Program sharing Berobat Gratis

Prabumulih – Program berobat gratis untuk masyarakat Prabumulih yang direncanakan menggunakan dana sharing bersama pemerintah provinsi, mengharuskan pemerintah kota Prabumulih perlu menganggarkan dana lebih dari Rp. 2 Miliar.
Itu dikarenakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Prabumulih, rencana berobat gratis yang masuk dalam program Sumsel Semesta, akan membutuhkan sekitar Rp 4.591.080.000.
Dana itu adalah hasil penotalan dari anggaran yang disiapkan untuk memberikan pelayanan pengobatan gratis kepada sekitar 76.518 jiwa, yang selama ini tidak masuk dalam program pelayanan kesehatan apapun yang dimiliki pemerintah seperti Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Asuransi Kesehatan (Askes), dan Jaminan Asuransi Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Dari 76 ribu lebih warga calon pnerima program berobat gratis ini, anggaran pelayanan kesehatan gratis untuk masing-masing warga disiapkan sekitar Rp.5000 ata Rp.60 ribu untuk satu bulan per satu warga. Dengan demikian jika total anggaran yang diperlukan mencapai sekitar 4\rp 4.5 miliar lebih.
Untuk menutupi program berobat gratis tersebut, pemerintah kota Prabumulih perlu menyiapkan dana sekitar Rp. 2.754.648.000 atau sekitar 60 persen dari total anggaran yang diperlukan untuk mencukupi anggaran berobat gratis bagi lebih dari 76 ribu warga prabumulih. ”Sisanya 40 persen akan di sharing dengan pemerintah provinsi,” kata kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih. Dr Iwan Hasibuan didampingi Kabid Program rusli Kholik SKM MKM diruang kerjanya.
Menurut Iwan, seluruh masyarakat nantinya akan mendapat pelayanan kesehatan yang sama sekelas warga yang masuk program Jamkesmas. Untuk pelayanan kesehatan di puskesmas desa atau puskesmas pembantu, setiap warga yang masuk dalam program Sumsel Semesta nantinya berhak menggunakan segala fasilitas misalnyua persalinan, Instansi Gawat Darurat, sunat atau khitan, rawat jalan, pelayanan KB, hingga pemeriksaan gigi. ”Ini pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat di tingkat pustu,” terangnya.
Untuk pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas, lanjut Iwan semua fasilitas yang didapat di puskesdes dan pustu akan ditambah lagi dengan pelayanan, transpor pemulangan (Warga yang berobat di IGD Puskesmas, hingga transport untuk jenazah dan emergency.
Masih kata Iwan, tidak hanya itu saja, bagi masyarakat yang dirujuk dari puskesmas ke RSUD Prabumulih, atau RS Moh Hoesin Palembang bahkan hingga RS Cipto Mangun Kusumo Jakarta juga berhak untuk dirawat inap. ”Jika dirumah sakit, pelayanan kesehatan sekelas Jamkesmas atau rawat inap dan mendapatkan pelayanan kesehatan kelas III. Kalau untuk obat semuanya generik.” terangnya.
Program berobat gratis ini diharapkan kata Iwan bisa berjalan mulai awal januari 2009 mendatang. Kata dia, warga tidak perlu membayar untuk pengobatan di tingkat mana saja, mulai dari puskesdes atau pustu, puskesmas hingga rumah sakit daerah. Untuk Administrasi, warga yang berobat nantinya tinggal menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Atau Kartu Keluarga (KK), kepada petugas kesehatan. ”Kalau untuk petugas kesehatan, semua sudah kita sosialisasikan. Sosialisasinya sudah kita mulai sejak bulan kemarin. Sekarang kita akan masuk tahap sosialisasi kepada masyarakat.” terangnya.

Dikutip dari Prabumulih Pos
Tanggal 18 November 2008

BY: DB Rambang

Tidak ada komentar: