Rabu, 05 November 2008

Nanas Prabumulih Tak Bisa Diekspor

Meski Nanas Prabumulih menjadi primadona di Sumsel karena terkenal manis dan kelezatannya, ternyata tetap memiliki kelemahan. Belakangan diketahui buah nanas yang menjadi ICON kota itu ternyata tak bisa dijadikan salah satu komuditi ekspor. Ini diungkap Gubernur Sunsel Prof. dr. H Mahyudin NS, SPOG dalam siding paripurna istimewa di gedung DPRD memperingati HUT Kota Prabumulih ke 7, (21/10/08)
Menurut Mahyudin, sebetulnya Nanas Prabumulih adalah salah satu Nanas terbaik di wilayah Sumsel, bahkan Indonesia. Tapi, dar hasil study banding yang ia lakukan ke nagara-negara Asean baru-baru ini, Nanas Prabumulih terbukti tidak bisa dijadikan komoditi ekspor. “ Ukurannya terlalu bontet (besar), saya sudah lihat sendiri pengolahan nanas di Singapura.
Nanas Prabumulih tidak bisa diolah untuk dijadikan bahan industri seperti produk minuman, kata dia.
Dijelaskannya, ukurannya terlalu besar tidak cocok dengan ukuran alat kupas Nanas dibebrapa Negara Asean yang mengelolah makanan berbahan dasar nanas. Jika dikupas dengan mesin yang ada kepala, kaki serta bagian nanas tidak terkupas secara keseluruhan dan akan meninggalkan sisa yang terlalu banyak.
Karena itu Mahyudin menyarankan, pemerintah segera melakukan revitalisasi perkebunan nanas, misalnya bisa ambil bibit dari lampung atau bandung timpalnya.
Mahyudin kepada wartawan usai acara paripurna istimewa menegaskan, pemerintah provinsi akan membantu pemerintah Kota Prabumulih memcarikan bibit nanas yang cocok untuk pengolahan nanas.
Mahyudin membeberkan, sedikitnya saat ini sudah ada dua investor dari Cina dan singapura yang sudah berminat untuk menanamkan modalnya di Prabumulih. ”Sudah ada...ada dua dari Singapur dan Cina. Tapi semua tergantung dari investor itu sendiri soal cocok atau tidaknya dengan jenis nanas di Prabumulih sekarang, nanti akan diteliti lagi,” Pungkasnya.

Prabumulih Pos Tanggal 22 Oktober 2008

Tidak ada komentar: